Saat kita melihat benda yang berada di dasar kolam, pasti kita akan
merasa kolam itu dangkal dan dengan mudah pula kita bisa mengambil benda
tersebut. Namun, apa yang kita lihat tidak seutuhnya sama dengan apa
yang sebenarnya. Yang kita lihat hanyalah semu akibat medium yang
berbeda antara pengamat dan benda. Inilah pembiasan. Oleh karena itu
perlu rumus-rumus tertentu untuk bisa mengetahui dimana letak benda /
kedalaman sebenarnya.
Menurut saya, keadaan di atas terkait dengan cara pandang kita dalam
kehidupan sosial sesama manusia. Pernakah kita salah menilai seseorang?
Saya rasa masing-masing kita kadang memiliki kesalahan dalam menilai
seseorang. Letak kesalahannya ada pada pembiasan seperti kita melihat
benda di dasar kolam tadi. Medium yang tidak sama memberikan kesemuan
dalam penglihatan kita. Perlu cara tertentu mengenali yang sebenarnya
(Seperti menggunakan rumus tertentu atau masuk ke medium tersebut).
Kesemuan sering menimbulkan kesalahan dan menimbulkan dampak yang tidak baik. Contoh :
1. Kasus melihat kedangkalan kolam. Kalau kita tidak menyadari kalau
itu semu, maka tanpa perkiraan apapun akan masuk ke kolam, padahal tidak
bisa berenang. Apa yang terjadi? Tenggelam..!!
2. Dalam kehidupan menilai seseorang, saat kita melihat tanpa
perkiraan. Anggaplah dari pandangan kita seseorang itu memiliki sifat
pemarah atau sombong. Apa akibatnya? saya rasa kebanyakan memilih akan
bersikap sombong juga padanya dan menghindar darinya. Menyebabkan kita
mengikuti kesombongan tanpa kita sadari.
Mana yang lebih baik? Menyamakan medium ataukah memakai rumus dalam menentukan hal yang sebenarnya ?
Saya sendiri lebih memilih menggunakan rumus, karna menyamakan medium
akan memberikan kesulitan. Sulit untuk masuk ke medium lain. Rumus
dalam kehidupan mungkin tak akan menggunakan angka-angka, namun rumus
yang diciptakan dengan hati. Lihatlah seseorang dengan mata hati
karna disana ada rumus tersendiri.
Kalau di hati saya ada Ga yaaaa..?
ReplyDeleteada
Deletewahh devi supeeerrr
ReplyDeletehehe.. biasa aj det... :)
Delete