Thursday, April 25, 2013

Semu

Saat kita melihat benda yang berada di dasar kolam, pasti kita akan merasa kolam itu dangkal dan dengan mudah pula kita bisa mengambil benda tersebut. Namun, apa yang kita lihat tidak seutuhnya sama dengan apa yang sebenarnya. Yang kita lihat hanyalah semu akibat  medium yang berbeda antara pengamat dan benda. Inilah pembiasan. Oleh karena itu perlu rumus-rumus tertentu untuk bisa mengetahui dimana letak benda / kedalaman sebenarnya.

Menurut saya, keadaan di atas terkait dengan cara pandang kita dalam kehidupan sosial sesama manusia. Pernakah kita salah menilai seseorang? Saya rasa masing-masing kita kadang memiliki kesalahan dalam menilai seseorang. Letak kesalahannya ada pada pembiasan seperti kita melihat benda di dasar kolam tadi. Medium yang tidak sama memberikan kesemuan dalam penglihatan kita. Perlu cara tertentu mengenali yang sebenarnya (Seperti menggunakan rumus tertentu atau masuk ke medium tersebut).
Kesemuan sering menimbulkan kesalahan dan menimbulkan dampak yang tidak baik. Contoh :
1. Kasus melihat kedangkalan kolam. Kalau kita tidak menyadari kalau itu semu, maka tanpa perkiraan apapun akan masuk ke kolam, padahal tidak bisa berenang. Apa yang terjadi? Tenggelam..!!
2. Dalam kehidupan menilai seseorang, saat kita melihat tanpa perkiraan. Anggaplah dari pandangan kita seseorang itu memiliki sifat pemarah atau sombong. Apa akibatnya? saya rasa kebanyakan memilih akan bersikap sombong juga padanya dan menghindar darinya. Menyebabkan kita mengikuti kesombongan tanpa kita sadari.
Mana yang lebih baik? Menyamakan medium ataukah memakai rumus dalam menentukan hal yang sebenarnya ?
Saya sendiri lebih memilih menggunakan rumus, karna menyamakan medium akan memberikan kesulitan. Sulit untuk masuk ke medium lain. Rumus dalam kehidupan mungkin tak akan menggunakan angka-angka, namun rumus yang diciptakan dengan hati. Lihatlah seseorang dengan  mata hati karna disana ada rumus tersendiri.

4 comments: